Oleh: Wandi Tambunan
Ambil kembali sampah yang kamu buang sembarangan itu!
Buanglah tepat pada tempatnya!
Saya adalah
orang yang sangat jengkel ketika melihat sampah berserakan di tempat umum. Yang
paling menjengkelkan saya adalah melihat orang-orang dengan lahapnya makan di
tempat umum dan tanpa merasa bersalah membuang sampahnya berserakan. Dan yang
lebih parah lagi, kebiasaan buruk ini seolah-olah telah menjadi budaya yang
diterima umum terjadi di negeri ini.
Bagaimana dengan
kota Medan? Betulkah Pemko Medan sudah mulai serius dengan urusan yang satu
ini? Untuk ciptakan kota yang bersih Pemko Medan harus revisi Perda Kebersihan.
Tidakkah selama ini sampah menjadi sandungan kota Medan untuk menjadi kota
bersih? Faktor kebersihan selalu menjadi penghalang untuk meraih Piala Adipura.
Semoga tidak sebatas wacana dan sosialisasi. Pemko harus serius dan tegas. Yang
pasti kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk
merealisasikan target menjadikan kota Medan tampil bersih. Lantas, Jika kita kerucutkan, bagaimana dengan
kota Sidikalang?
Pelajaran dari Negara Tetangga
Hal yang sangat
berbeda dengan Negara Singapur. Juni 2011 yang lalu saya dan beberapa teman
mengunjungi beberapa tempat rekreasi dan kampus di Singapur. Jangankan membuang
sampah sembarangan, kita tidak diizinkan makan dan minum sembarangan. Kita
tidak diperbolehkan makan dan minum di Bandara, dalam kereta api, dalam bus dan
berbagai tempat umum lainnya. Karena makan dan minum di sembarang tempat bisa
memancing kita juga untuk membuang sampah sembarangan. Sehingga tidak heran
jikalau kita akan sangat jarang menemukan sampah berserakan hampir di semua
tempat di Singapur. Kita hanya akan menemukan sampah di tempat sampah.
Kita harus
membudayakan hidup tidak menyampah sembarangan. Kita harus membudayakan hidup
bersih dan taat peraturan. Marilah kita menghargai alam ciptaan Tuhan yang
sangat indah ini. Marilah kita bersahabat dengan alam. Bukankah kita ingin agar
alam juga bersahabat dengan manusia?
Bukankah kita
masih merindukan sebuah dunia yang bersih dan indah? Saya masih menantikan
lingkungan tanpa sampah. Dan saya tidak akan pernah berhenti menantikan dan
mengupayakannya.
Tentu kita
sering mendengar imbauan: DILARANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Karena imbauan
ini tidak diindahkan oleh banyak orang, maka dengan jengkel si pembuat imbauan
meredaksi kata-katanya menjadi: HANYA BINATANG YANG MEMBUANG SAMPAH DI TEMPAT
INI. Tentunya, binatang sekalipun tidak akan membuang sampah di tempat
tersebut. Hanya mereka yang tidak peduli disebut binatang. Atau barangkali
mereka yang berhati binatang.
Saya juga pernah
mendengar pernyataan pembelaan diri dari seseorang yang hendak membuang sampah:
BUANGLAH SAMPAH DIMANA ADA TEMANNYA. Itu berarti kita bisa membuang sampah di
mana saja jikalau sebelumnya ditempat tersebut sudah ada sampah berserakan.
Tindakan ini sama saja memperbesar masalah atau menyetujui tindakan yang salah.
Hindarilah tindakan ini!
George Schaller,
pada usia 78 tahun, masih tetap berkomitmen pada Alam. Dia pernah mengungkapkan
kecintaannya pada alam, “Saya telah memilih jalan yang tak berujung-namun satu
jalan di mana saya dapat menciptakan perbedaan, saya masih berusaha melindungi
sesuatu yang akan hidup lebih lama dari saya, sejumlah pencapaian kecil yang
berarti.”
Di pekarangan
rumah kami, saya menanam sedikitnya 30 bunga di dalam pot. Saya sangat
menikmati mengamati pertumbuhan bunga-bunga ini setiap hari. Saya
membersihkannya, menyiramnya, dan menatanya. Saya selalu senang melihat hijau
daun di setiap pekarangan rumah. Walau itu hanya sebuah langkah kecil untuk
mengatasi pemanasan global, setidaknya saya sudah ikut serta memelihara bumi
yang akan hidup lebih tua dari saya. Saya rindu mewariskan bumi yang lebih sehat
bagi generasi saya, generasi yang akan datang. Bagi anak-anak dan cucu-cucu
saya di generasi selanjutnya.
Jikalau George
Schaller tetap berkomitmen pada Alam hingga dia berusia 78 tahun, marilah kita
melakukan hal yang sama. Walau upaya yang kita lakukan belum menunjukkan hasil
signifikan, jangan berkecil hati. Setiap tindakan kecil bermanfaat yang kita
lakukan akan membawa perbedaan. Setidaknya tindakan kita bisa menginspirasi
orang disekeliling kita untuk melakukan hal yang sama. Dengan menularkan kebiasaan
baik ini maka akan semakin banyak orang yang berupaya menyelamatkan bumi. Dan
tentunya bukan mustahil upaya kita akan menghasilkan bumi yang lebih nyaman
untuk dihuni. Dan Tuhan sebagai penciptanya akan tersenyum melihat ciptaanNya
dijaga dan dilestarikan oleh umat manusia.
Lantas
bagaimana?
Ambil kembali sampah yang kamu buang sembarangan itu!
Buanglah tepat pada tempatnya!
Penulis adalah
Pimpinan THE ARK SCHOOL Sidikalang
Seorang Blogger dan Pengajar
Tinggal di Sidikalang- Kabupaten
Dairi
Email: Wanditeaches@gmail.com
HP: 081263474750
Tidak ada komentar :
Posting Komentar