SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG KSK PERKANTAS SIDIKALANG
PARA TARUNA KRISTUS YANG SIAP MELAYANI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI DAN MENJADI TARUNA YANG SETIA

Kamis, 18 Juli 2013

Ajakan Menyelamatkan Bumi: Jangan Menyampah Sembarangan!

Oleh:    Wandi Tambunan

    

Ambil kembali sampah yang kamu buang sembarangan itu! Buanglah tepat pada tempatnya!
Saya adalah orang yang sangat jengkel ketika melihat sampah berserakan di tempat umum. Yang paling menjengkelkan saya adalah melihat orang-orang dengan lahapnya makan di tempat umum dan tanpa merasa bersalah membuang sampahnya berserakan. Dan yang lebih parah lagi, kebiasaan buruk ini seolah-olah telah menjadi budaya yang diterima umum terjadi di negeri ini.
Bagaimana dengan kota Medan? Betulkah Pemko Medan sudah mulai serius dengan urusan yang satu ini? Untuk ciptakan kota yang bersih Pemko Medan harus revisi Perda Kebersihan. Tidakkah selama ini sampah menjadi sandungan kota Medan untuk menjadi kota bersih? Faktor kebersihan selalu menjadi penghalang untuk meraih Piala Adipura. Semoga tidak sebatas wacana dan sosialisasi. Pemko harus serius dan tegas. Yang pasti kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk merealisasikan target menjadikan kota Medan tampil bersih. Lantas, Jika kita kerucutkan, bagaimana dengan kota Sidikalang?

Pelajaran dari Negara Tetangga
Hal yang sangat berbeda dengan Negara Singapur. Juni 2011 yang lalu saya dan beberapa teman mengunjungi beberapa tempat rekreasi dan kampus di Singapur. Jangankan membuang sampah sembarangan, kita tidak diizinkan makan dan minum sembarangan. Kita tidak diperbolehkan makan dan minum di Bandara, dalam kereta api, dalam bus dan berbagai tempat umum lainnya. Karena makan dan minum di sembarang tempat bisa memancing kita juga untuk membuang sampah sembarangan. Sehingga tidak heran jikalau kita akan sangat jarang menemukan sampah berserakan hampir di semua tempat di Singapur. Kita hanya akan menemukan sampah di tempat sampah.

Kita harus membudayakan hidup tidak menyampah sembarangan. Kita harus membudayakan hidup bersih dan taat peraturan. Marilah kita menghargai alam ciptaan Tuhan yang sangat indah ini. Marilah kita bersahabat dengan alam. Bukankah kita ingin agar alam juga bersahabat dengan manusia?
Bukankah kita masih merindukan sebuah dunia yang bersih dan indah? Saya masih menantikan lingkungan tanpa sampah. Dan saya tidak akan pernah berhenti menantikan dan mengupayakannya.

Tentu kita sering mendengar imbauan: DILARANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Karena imbauan ini tidak diindahkan oleh banyak orang, maka dengan jengkel si pembuat imbauan meredaksi kata-katanya menjadi: HANYA BINATANG YANG MEMBUANG SAMPAH DI TEMPAT INI. Tentunya, binatang sekalipun tidak akan membuang sampah di tempat tersebut. Hanya mereka yang tidak peduli disebut binatang. Atau barangkali mereka yang berhati binatang.

Saya juga pernah mendengar pernyataan pembelaan diri dari seseorang yang hendak membuang sampah: BUANGLAH SAMPAH DIMANA ADA TEMANNYA. Itu berarti kita bisa membuang sampah di mana saja jikalau sebelumnya ditempat tersebut sudah ada sampah berserakan. Tindakan ini sama saja memperbesar masalah atau menyetujui tindakan yang salah. Hindarilah tindakan ini!

George Schaller, pada usia 78 tahun, masih tetap berkomitmen pada Alam. Dia pernah mengungkapkan kecintaannya pada alam, “Saya telah memilih jalan yang tak berujung-namun satu jalan di mana saya dapat menciptakan perbedaan, saya masih berusaha melindungi sesuatu yang akan hidup lebih lama dari saya, sejumlah pencapaian kecil yang berarti.”
Di pekarangan rumah kami, saya menanam sedikitnya 30 bunga di dalam pot. Saya sangat menikmati mengamati pertumbuhan bunga-bunga ini setiap hari. Saya membersihkannya, menyiramnya, dan menatanya. Saya selalu senang melihat hijau daun di setiap pekarangan rumah. Walau itu hanya sebuah langkah kecil untuk mengatasi pemanasan global, setidaknya saya sudah ikut serta memelihara bumi yang akan hidup lebih tua dari saya. Saya rindu mewariskan bumi yang lebih sehat bagi generasi saya, generasi yang akan datang. Bagi anak-anak dan cucu-cucu saya di generasi selanjutnya.

Jikalau George Schaller tetap berkomitmen pada Alam hingga dia berusia 78 tahun, marilah kita melakukan hal yang sama. Walau upaya yang kita lakukan belum menunjukkan hasil signifikan, jangan berkecil hati. Setiap tindakan kecil bermanfaat yang kita lakukan akan membawa perbedaan. Setidaknya tindakan kita bisa menginspirasi orang disekeliling kita untuk melakukan hal yang sama. Dengan menularkan kebiasaan baik ini maka akan semakin banyak orang yang berupaya menyelamatkan bumi. Dan tentunya bukan mustahil upaya kita akan menghasilkan bumi yang lebih nyaman untuk dihuni. Dan Tuhan sebagai penciptanya akan tersenyum melihat ciptaanNya dijaga dan dilestarikan oleh umat manusia.
Lantas bagaimana?



Ambil kembali sampah yang kamu buang sembarangan itu! Buanglah tepat pada tempatnya!


Penulis adalah
Pimpinan THE ARK SCHOOL Sidikalang
Seorang Blogger dan Pengajar
Tinggal di Sidikalang- Kabupaten Dairi
Email: Wanditeaches@gmail.com
HP: 081263474750

Tidak ada komentar :

Posting Komentar